Teks Pidato RM BTS di UN 2018 (Eng/Ina)
[This is how they help me to survive]
***
Thank you, Mr. Secretary General, UNICEF Executive Director, Excellencies and distinguished guests from across the world.
Terima kasih, Bapak Sekretaris Jenderal, Direktur Eksekutif UNICEF, Yang Mulia dan tamu-tamu terhormat dari seluruh dunia.
My name is Kim Nam Joon, also known as RM, the leader of the group BTS.
Nama saya Kim Nam Joon, juga dikenal sebagai RM, pemimpin grup BTS.
It’s an incredible honour to be invited to an occasion with such significance for today’s young generation.
Merupakan kehormatan yang luar biasa untuk diundang ke acara yang begitu penting bagi generasi muda saat ini.
Last November, BTS launched the “Love Myself” campaign with UNICEF, building on our belief that “true love first begins with loving myself.”
November lalu, BTS meluncurkan kampanye "Love Myself" bersama dengan UNICEF, membangun keyakinan kami bahwa "cinta sejati pertama-tama dimulai dengan mencintai diri sendiri."
We have been partnering with UNICEF’s #ENDviolence program to protect children and young people all over the world from violence.
Kami telah bekerja sama dengan program #ENDviolence milik UNICEF untuk melindungi anak-anak dan remaja di seluruh dunia dari kekerasan.
Our fans have become a major part of this campaign with their action and enthusiasm.
Penggemar kami telah menjadi bagian utama dari kampanye ini dengan aksi dan antusiasme mereka.
We truly have the best fans in the world!
Kami benar-benar memiliki penggemar terbaik di dunia!
I would like to begin by talking about myself.
Saya ingin memulai dengan berbicara tentang diri saya sendiri.
I was born in Ilsan, a city near Seoul, South Korea.
Saya lahir di Ilsan, sebuah kota dekat Seoul, Korea Selatan.
It’s a beautiful place, with a lake, hills, and even an annual flower festival.
Itu adalah tempat yang indah, dengan danau, bukit, dan bahkan ada sebuah festival bunga tahunan.
I spent a happy childhood there, and I was just an ordinary boy.
Saya menghabiskan masa kecil yang bahagia di sana, dan saya hanyalah anak lelaki biasa.
I would look up at the night sky in wonder and dream the dreams of a boy.
Saya menatap langit malam dengan penasaran dan memimpikan impian seorang anak laki-laki.
I used to imagine that I was a superhero, saving the world.
Dulu saya membayangkan bahwa saya adalah seorang pahlawan super, menyelamatkan dunia.
In an intro to one of our early albums, there is a line that says, “My heart stopped…I was maybe nine or ten.”
Dalam Intro di salah satu album awal kami, ada bagian yang mengatakan, “Jantungku berhenti... Mungkin saat saya berusia sembilan atau sepuluh.”
Looking back, that’s when I began to worry about what other people thought of me and started seeing myself through their eyes.
Melihat ke belakang, saat itulah saya mulai khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang diri saya dan mulai melihat diri saya melalui mata mereka.
I stopped looking up at the stars at night.
Saya berhenti memandangi bintang-bintang di malam hari.
I stopped daydreaming.
Saya berhenti melamun.
I tried to jam myself into moulds that other people made.
Saya mencoba memasukkan diri saya ke dalam cetakan yang dibuat orang lain
Soon, I began to shut out my own voice and started to listen to the voices of others.
Segera setelah itu, saya mulai menutup suara saya sendiri dan mulai mendengarkan suara-suara orang lain.
No one called out my name, and neither did I.
Tidak ada yang memanggil nama saya, dan bahkan saya juga tidak.
My heart stopped and my eyes closed shut.
Hati saya berhenti dan mata saya tertutup.
So, like this, I, we, all lost our names.
Jadi, seperti ini, saya, kami , kita semua kehilangan nama kita.
We became like ghosts.
Kita menjadi seperti hantu.
I had one sanctuary, and that was music.
Saya memiliki satu tempat perlindungan, dan itu adalah musik.
There was a small voice in me that said, ‘Wake up, man, and listen to yourself!”
Ada suara kecil dalam diri saya yang mengatakan,”Bangun, kawan, dan dengarkan dirimu sendiri!”
But it took me a long time to hear music calling my name.
Tetapi ini butuh waktu lama untuk mendengar musik memanggil nama saya.
Even after making the decision to join BTS, there were hurdles.
Bahkan setelah membuat keputusan untuk bergabung dengan BTS, ada saja rintangannya.
Most people thought we were hopeless.
Kebanyakan orang mengira bahwa kami tidak punya harapan.
Sometimes, I just wanted to quit
Kadang-kadang, saya hanya ingin berhenti
I think I was very lucky that I didn’t give it all up.
Saya pikir saya sangat beruntung karena saya tidak menyerah pada semua itu.
I’m sure that I, and we, will keep stumbling and falling.
Saya yakin bahwa saya, dan kita, akan terus tersandung dan jatuh.
We have become artists performing in huge stadiums and selling millions of albums.
Kami telah menjadi artis yang tampil di stadion besar dan menjual jutaan album.
But I am still an ordinary, twenty-four-year-old guy.
Tapi saya masih seorang lelaki biasa, berusia dua puluh empat tahun.
If there’s anything that I’ve achieved, it was only possible because I had my other BTS members by my side
Jika ada apapun yang berhasil saya capai, itu hanya mungkin karena saya memiliki anggota BTS yang lain di samping saya
And because of the love and support of our ARMY fans.
Dan karena cinta dan dukungan dari Penggemar ARMY kami.
Maybe I made a mistake yesterday, but yesterday’s me is still me.
Mungkin saya melakukan kesalahan kemarin, tapi saya yang kemarin masih tetap diri saya.
I am who I am today, with all my faults.
Saya adalah saya hari ini, dengan semua kesalahan saya.
Tomorrow I might be a tiny bit wiser, and that’s me, too.
Besok saya mungkin menjadi sedikit lebih bijaksana, dan itu adalah diri saya juga.
These faults and mistakes are what I am, making up the brightest stars in the constellation of my life.
Semua kekurangan dan kesalahan ini adalah diri saya apa adanya, membuat bintang-bintang paling terang di rasi kehidupan saya
I have come to love myself for who I was, who I am, and who I hope to become.
Saya telah mencintai diri saya sebagai siapa saya sebenarnya, siapa diri saya, dan siapa saya berharap untuk menjadi.
I would like to say one last thing.
Saya ingin mengatakan satu hal terakhir.
After releasing the “Love Yourself” albums and launching the “Love Myself” campaign
Setelah merilis album “Love Yourself " dan meluncurkan kampanye “Love Myself"
We started to hear remarkable stories from our fans all over the world
Kami mulai mendengar cerita luar biasa dari penggemar kami di seluruh dunia
How our message helped them overcome their hardships in life and start loving themselves.
Bagaimana pesan kami membantu mereka mengatasi masalah hidup mereka dan mulai mencintai diri mereka sendiri.
These stories constantly remind us of our responsibility.
Kisah-kisah ini terus-menerus mengingatkan kami terhadap tanggung jawab kami.
So, let’s all take one more step.
Jadi, mari kita mengambil satu langkah lagi.
We have learned to love ourselves, so now I urge you to “speak yourself.”
Kita telah belajar untuk mencintai diri kita sendiri, jadi sekarang saya mendorong Anda untuk “mengungkapkan diri anda.”
I would like to ask all of you.
Saya ingin bertanya kepada kalian semua.
What is your name?
Siapa namamu?
What excites you and makes your heart beat?
Apa yang membuat anda begitu tertarik dan membuat jantung anda berdetak?
Tell me your story.
Ceritakan pada saya tentang cerita anda.
I want to hear your voice, and I want to hear your conviction.
Saya ingin mendengar suara anda, dan saya ingin mendengar keyakinan anda.
No matter who you are, where you’re from, your skin colour, gender identity
Tidak peduli siapa anda, dari mana asal anda, warna kulit anda, identitas jender anda
Speak yourself
Ungkapkan diri anda
Find your name, find your voice by speaking yourself.
Temukan nama anda, temukan suara anda dengan mengungkapkan diri anda sendiri.
I’m Kim Nam Joon, RM of BTS.
Saya Kim Nam Joon, RM dari BTS.
I’m a hip-hop idol and an artist from a small town in Korea.
Saya seorang idola hip-hop dan seorang seniman dari kota kecil di Korea.
Like most people, I made many mistakes in my life.
Seperti kebanyakan orang, saya membuat banyak kesalahan dalam hidup saya.
I have many faults and I have many fears
Saya memiliki banyak kesalahan dan saya memiliki banyak ketakutan
But, I am going to embrace myself as hard as I can
Tetapi saya akan merangkul diri saya sendiri sekuat yang saya bisa
And I’m starting to love myself, little by little.
Dan saya mulai mencintai diri saya sendiri, sedikit demi sedikit.
What is your name?
Siapa namamu?
Speak Yourself!
Ungkapkan dirimu!
Thank you very much
Terima kasih banyak
*Intro Album “O!RUL82?”, ditulis oleh RM
**A.R.M.Y = Adorable Representative MC's Youth (BTS Fans)
***
BTS berpidato di sidang UN (PBB) yg ke-73, yg diadakan pada tanggal 24 September tahun 2018. Kim Namjoon atau lebih dikenal sebagai RM (Rap Monster), leader dari BTS, mewakili boyband nya untuk membacakan pidato di sidang tersebut. Pidato tersebut dibuka dengan cerita masa kecil Namjoon yg sempat kehilangan mimpi dan harapannya. Dengan pidato tersebut, BTS berharap agar semua orang di dunia ini, khusus nya generasi muda, untuk berani menunjukkan diri mereka dan menemukan diri mereka yg sebenarnya dengan mengungkapkan diri mereka.
Seperti yg RM bilang, No matter who you are, where you come from, your skin colour, Gender Identity... What's your name? Speak Yourself!
Nah, Fam, di pidato ini, BTS berharap agar generasi muda dapat mengungkapkan diri mereka, tanpa memandang siapa mereka dengan batasan apapun, serta agar generasi muda dapat menemukan diri mereka yang sebenarnya. BTS bekerja sama dengan UNICEF melalui kampanye Love Myself yang diluncurkan pada awal November 2018, BTS meyakini bahwa cinta sejati dimulai dengan mencintai diri sendiri. Melalui kampanye ini, BTS mulai mendengar cerita dari ARMY di seluruh dunia dan bagaimana pesan-pesan BTS dapat membantu mereka menyelesaikan masalah hidup dan membantu mereka untuk mencintai diri sendiri
Selain kampanye Love Myself ini, BTS dan UNICEF juga bekerja sama dalam gerakan #ENDviolence. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk melindungi anak-anak dan generasi muda di seluruh dunia dari kekerasan. Inget nih, fam... KITA PUNYA TUGAS DARI BTS. Tugasnya adalah mengikuti dan menjadi bagian dari gerakan dan kampanye BTS.
RM menceritakan tentang masa kecilnya yang bahagia di kota asalnya, Ilsan. Saat kecil, RM juga pernah kehilangan impiannya saat ia masih kecil. Saat itu, Namjoon kecil mulai khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya, jadi dia mulai melihat dirinya sebagai apa yang dipandang orang lain tentang dirinya, bukan sebagai siapa Namjoon kecil yang sebenarnya. Ia mulai menutup suaranya sendiri dan hanya mendengarkan suara orang lain.
Butuh waktu lama untuk RM agar bisa mendengarkan musik memanggil namanya. Bahkan setelah bergabung dengan BTS, kadang RM ingin berhenti. RM mengatakan bahwa kita semua akan terus tersandung dan jatuh. Dia bersyukur karena tidak pernah putus asa dan karena dia memiliki anggota BTS lainnya yang selalu ada disisinya.
RM juga mengatakan bahwa meskipun BTS adalah artis yang tampil di stadium besar dan menjual miliaran album, mereka hanyalah laki-laki berusia 20-an tahun dan seperti orang-orang pada umumnya yang memiliki kesalahan. Dengan kesalahan yang pernah ia buat, RM berharap agar dia bisa menjadi lebih bijaksana dengan belajar dari kesalahannya tersebut, serta dengan memperbaiki kekurangannya.
BTS juga meminta kita untuk menjadi diri kita sendiri, bukan sebagai orang lain. BTS mengatakan, setelah belajar tentang bagaimana cara untuk mencintai diri sendiri, sekarang adalah waktunya untuk mengungkapkan diri sendiri. BTS berharap dengan mengungkapkan diri sendiri, kita dapat menemukan nama dan suara kita sendiri.
***
Udah lah, fam... segitu aja y... semoga membantu...
Bye Bye...
Komentar
Posting Komentar